Cari Dari Blog Ini

Minggu, 17 Januari 2010

HIV-patogenesis molekuler

Sel limfosit CD4 merupakan target utama pada infeksi HIV. Sel ini berfungsi sentral dalam system imun. Pada mulanya system imun dapat mengendalikan infeksi HIV, namun dengan perjalanan dari waktu ke waktu HIV akan menimbulkan penurunan jumlah sel limfosit CD4, terganggunya homeostasis dan fungsi sel-sel lainnya dalam system imun tersebut. Keadaan ini akan menimbulkan berbagai gejala penyakit dengan spectrum yang luas. Gejala penyakit tersebut terutama merupakan akibat terganggunya fungsi imunitas seluler, di samping imunitas humoral karena gangguan sel T helper (TH) untuk mengaktivasi sel limfosit B.

HIV menimbulkan patologi penyakit melalui berbagai mekanisme, antara lain: terjadinya defisiensi imun yang menimbulkan infeksi oportunistik, terjadinya reaksi autoimun, reaksi hipersensitivitas dan kecenderungan terjadinya malignansi atau keganasan pada stadium lanjut.
Infeksi HIV terjadi melalui tiga jalur transmisi utama, yaitu transmisi melalui mukosa genital, transmisi langsung ke peredaran darah melalui jarum suntik , dan transmisi vertical dari ibu ke janin. Untuk busa menginfeksi sel, HIV memerlukan reseptor dan reseptor utama untuk HIV adalah molekul CD4 pada permukaan sel penjamu. Namun reseptor CD4 saja tidak cukup. Ada beberapa sel yang tidak mempunyai reseptor CD4, tapi dapat diinfeksi oleh HIV. Di samping itu telah ditemukan juga koreseptor kemokin yang mempunyai peranan sangat penting dalam masuknya HIV ke dalam sel yaitu CCR5 dan CXCR4. Penelitian intensif di bidang virology HIV dan kemajuan di bidang imunologi akhir-akhir ini dapat dengan lebih jelas menerangkan bagaimana HIV masuk ke dalam sel penjamu dan menimbulkan perubahan patologi pada tubuh manusia.


Mekanisme Imunitas Pada Keadaan Normal

Aktivasi sel Th dalam keadaan normal terjadi pada awal terjadinya respons imunitas. Th dapat teraktivasi melalui dua sinyal, yaitu: pertama terikatnya reseptor Ag – TCR (T Cell Reseptor) dengan kompleks Antigen-Molekul MHC Class II yang dipresentasikan oleh makrofag sebagai antigen presenting cells (APCs) yang teraktivasi oleh antigen. Sinyal kedua berasal dari Sitokin IL-1 yang dihasilkan oleh APC yang teraktivasi tadi. Kedua sinyal tadi akan merangsang Th mengekspresikan reseptor IL-2 dan produksi IL-2 dan sitokin lain yang dapat mengaktivasi makrofag, CTLs (sitotoksik T limfosit atau TC) dan sel limfosit B. IL-2 juga akan berfungsi auto aktivasi terhadap sel Th semula dan sel Th lainnya yang belum memproduksi IL-2 untuk berpoliferasi. Jadi dengan demikian akan terjadi amplifikasi respons yang diawali oleh kontak APCs dengan sel Th semula.


Aktivasi sel Tc yang berfungsi untuk membunuh benda asing atau nonself-antigen, dan Tc yang dapat dibedakan denga Th karena Tc mempunyai molekul CD8 dan akan mengenal antigen asing melalui molekul MHC class I. seperti sel Th, sel Tc juga teraktivasi melalui dua sinyal, yaitu sinyal pertama adalah iteraksi reseptor Ag-TCR dengan kompleks epitop benda asing dan molekul MHC class I. sel tersebut bisa berupa sel tumor atau jaringan asing. Sinyal kedua adalah rangsangan dari sitokin IL-2 yang diproduksi oleh sel Th tersebut.
Tangan ke tiga dari imunitas seluler di lakukan oleh sel NK (natural killer), yaitu sel limfosit dengan granula kasar dan petanda CD16 dan CD56. Fungsinya secara non spesifik menghancurkan langsung sel-sel asing, sel tumor atau sel yang terinfeksi virus. Atau juga dengan cara spesifik untuk sel-sel yang dilapisi oleh antibody dependent cell mediated cytotoxicity (ADCC).


Aktivasi sel limfosit B memerlukan paling sedikit tiga sinyal, yaitu pertama oleh imunogen yang terikat pada reseptor antigen, dan dua sinyal lainnya adalah limfokin BCDF (B cell differentiation factor) dan BCGF (B cell growth factor) yang diprodusi oleh sel Th yang teraktivasi. Dengan aktivitas sel limfosit B, maka akan terjadi pertumbuhan dan differensiasi sel limfosit B menjadi sel plasma sebagai sel yang akan memproduksi antibody.


Pengaruh HIV Terhadap Sistem Imun


HIV terutam menginfeksi limfosit CD4 atau T helper (Th), sehingga dari waktu ke waktu jumlahnya akan menurun, demikian juga fungsinya akan semakin menurun. Th mempunyai peranan sentral dalam mengatur system imunitas tubuh. Bila teraktivasi oleh antigen, Th akan merangsang baik respons imun seluler maupun respons imun humoral, sehingga seluruh sistem imun akan terpengaruh. Namun yang terutama sekali mengalami kerusakan adalah sistem imun seluler. Jadi akibat HIV akan terjadi gangguan jumlah maupun fungsi Th yang menyebabkan hamper keseluruhan respons imunitas tubuh tidak berrlangsung normal.

Rabu, 13 Januari 2010

Penyakit gangguan fibrinolisis dan pembekuan darah

Sedikit preview tentang proses fibrinolisis dan pembekuan darah. Kinerja ini dimainkan oleh trombosit , sel darah merah (bakalan jadi thrombus) dan 13 faktor pembekuan darah. Tahapannya adalah adhesi, pelepasan, agregasi, dan fusi (dah mudeng kan??). VWF(von willebrand factor) itu disintesis di dalam sel plasma dan megakariosit, fungsinya pengikat faktor VIII biar stabil.

Von willebrand disease

Berupa kelainan familial berupa pendarahan karena terganggunya fungsi willebrand factor. willebrand factor memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pembawa factor VIII (berperan sebagai antihemophilic) dan memiliki peran dalam adhesi trombosit (pelekat antar trombosit agar dapat menutup bagian dinding yang rusak). Penyakit ini dapat bersifat familial atau menurun. Terdapat beberapa tipe. Tipe 1 yaitu defek pada kuantitatif, tipe 2 secara kualitatif, tipe 3 baik secara kualitatif maupun kuantitatif , tipe 2A, tipe 2B, tipe 2M, dan tipe 2N. Tipe 2 dan 3 tuh diturunkannya bersifat autosomal resesif, sedangkan yang lainnya bersifat dominan autosomal. Gejala willebrand disease, jelas pendarahan tidak mau berhenti pada luka, gejala pendarahannya mirip dengan hemofili. Trus Bedanya?bedanya tuh Pemeriksaan laboratorium, menunjukan penurunan tidak hanya kadar factor VIII saja, tetapi juga disertai vwf juga.
Terapi yang digunakan tu obat desmopresin (DDAVP) yang fungsinya berperan dalam pelepasan vwf dari dalam tempat penyimpanan, kriopresipitat yang merupakan preparat pekat factor VIII, Desmopresin asetat (arginin vasopressin) dan Danazol (pelemah androgen)yang berperan dalam peningkatan aktifitas factor VIII.

DIC (Disseminated Intravasculer Coagulation /Koagulasi intravaskuler yang menyebar)

Pokoke nek ini tuh bukan semacam penyakit, tapi kayak kejadian patologis akibat suatu sebab/ sindrom aja. DIC memiliki kelainan koagulasi yang tidak terkontrol seperti masuknya zat atau aktifitas prokoagulan (pemicu koagulasi seperti tromboplastin) ke dalam sirkulasi darah sehingga bisa mengakibatkan pembentukan thrombus pada vaskuler2 tubuh, yang nantinya akan menyumbat pembuluh2 hingga mengakibatkan nekrosis. Penggunaan banyak fibrin jugag dapat mengganggu polimerisasi fibrin dan fungsi trombosit hingga mengakibatkan pendarahan difus.
Gejalanya ya adanya thrombus dalam banyak macam pembuluh organ, nekrosis jaringan, pendarahan membran mukosa, kadang dengan petekie dan ekimosis, manifestasi lainnya berupa oligouria atau anuria, kejang dan koma, nyeri abdomen, nyeri punggung, dipnea, dan sianosis.
Terapinya tuh pake heparin yang berfungsi sebagai antikoagulan, kata di buku sylvia sih heparin dosis rendah yang telah berhasil, trus ada aspirin yang fungsinya menghambat sintesis tromboksan A2(pemacu trombogenesis), dan ada diet asam eikosapentanoat (mirip protasiklin, suatu zat antiagregasi).

Sumber :
- kuliah dr.dian ttg hemostatis(2009)
- Patofisiologi sylvia A. Price
http://www.hemofilia.or.id/von_willebrand.php
- hematology kapsel hoffbrand edisi 2 bab 11.
- farmakologi katzung- subBab 33
- E-book hemostatis n trombosis basic n clinical practice robert W. Colman dkk.edisi 5.

Belajar Bermain Biola(mengenal, manfaat, kendala, dan solusinya)

Music untuk hobby?ya, benar. Bermain musik merupakan salah satu hobby yang digemari oleh banyak orang, karena dengan bermain musik, kita dapat merefresh otak.selain itu, berlatih musik merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas(scalamedia.net). Salah satu media pengembangan hobby dalam bermusik adalah belajar bermain biola. Ingin tahu lebih lanjut?kenalah biola sebelum mempelajarinya.
hmmm ngomong2 tentang biola, alat musik gesek ngik ngok ngik ngok, pasti kita udah kebayang alunan nada yang sedih, romantis dan melow abis. Gesekan senar biola dapat mengekspresikan dan dikolaborasikan berbagai macam alat music lain membentuk berbagai aliran musik seperti Klasik, jazz, pop, keroncong, dsb. Kata orang sih, kalo bisa maen biola itu keren walau sebenernya menurutku maen alat musik apa aja asal bisa bagus tu yo keren juga. Biola merupakan alat music gesek yang diperkenalkan pertama kali di Italia. Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.
Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F. Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang nafas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan merubah kualitas suara yang dihasilkan.) (Wikipedia, 2010)Biola, memang salah satu alat musik yang susah untuk dipelajari karena dalam pembelajarannya memerlukan teknik khusus. Selain itu, biola khusus digunakan untuk melody, tidak seperti gitar dan piano yang dapat dimainkan dalam ritmis dan melodi. Sehingga rata-rata orang lebih memilih mempelajari gitar, piano, dsb.
Kesulitan dalam bermain biola terletak pada kordinasi gerakan dan tahanan tubuh yang rumit. Manfaat besar yang dapat kita peroleh dengan mengembangkan system kordinasi tersebut, kita dapat mengembangkan lobus parietalis area motorik (area 4 brodmann) otak kanan kita. Dalam otak terdapat lekukan-lekukan yang merupakan tanda bertambahnya luas permukaan otak yang disebut gyrus. Semakin banyak dan rumit gyrus yang terbentuk, semakin berkembanglah otak kita(tergantung area mana yang kita kembangkan).
Kesulitan selanjutnya yang sering didapati adalah bosan. Sebenarnya tidak hanya alat music biola, tetapi semua alat music yang sedang dipelajari jika tidak ditempatkan pada tempat yang semestinya justru malah akan menimbulkan kebosanan/kejenuhan. Kendala ini sebenarnya dapat diatasi dengan berbagai cara. Yang pertama, membiasakan kita untuk tampil menunjukan kebolehan kita kepada orang lain. Kepuasan yang diperoleh dari menunjukan kelebihan kita akan mengurangi rasa kebosanan kita dalam mempelajari alat music. Selanjutnya targertlah dalam setiap latihan anda karena akan memperjelas tujuan dari anda berlatih. Menarget dapat membantu anda memperoleh kepuasan dari apa yang telah anda usahakan dengan berlatih. Dan yang terakhir adalah terbukalah untuk mempelajari hal baru. Tidak ada manusia yang dilahirkan sempurna,Sehingga perlu untuk belajar dari orang lain, akan tetapi perlu kita perhatikan bahwa tiap manusia dilahirkan untuk mempunyai ciri khas/karakteristik, sehingga sembari kita meniru orang lain, percayalah pada diri sendiri dengan mengganti kata tidak “bisa” dengan “belum bisa”. Itulah yang menurut saya disebut dengan mengembangkan hobby.
Kesulitan selanjutnya adalah capek. Capek merupakan salah satu kendala kita dalam berlatih music atau kata yang lebih tepat adalah kaku atau ‘keju’. Capek otot tersebut merupakan mekanisme fatique/kelelahan dari otot yang berarti banyak aktifitas anaerob dalam metabolisme pembentukan ATP otot sehingga banyak terbentuk asam laktat yang menyebabkan sensasi lelah. Otot yang terus menerus dipacu akan menimbulkan pengembangan ukuran dan massa otot yang disebut dengan hipertrofi. Hipertrofi biasanya diikuti dengan peningkatan tingkat endurance/ketahanan otot, sehingga ketika kita berlatih dengan rutin dan sesuai dengan aturan,kita akan dapat meningkatkan tingkat endurance/ketahanan dari otot kita. Ketahanan otot juga dapat dipengaruhi oleh factor lain seperti status gizi, zat oksidan dalam tubuh, genetis, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu pola hidup yang sehat berperan serta dalam peningkatan tingkat endurance/ketahanan otot untuk mencegah capek.
Akhir kata, bisa dibilang tiap orang memiliki masalah dan kendala dalam memperjuangkan sesuatu, seperti halnya belajar bermain biola. Begitu banyak tantangan dan rintangan untuk dialami dan dijalani.maka dari itu, terbukalah untuk mempelajari hal baru, hilangkan rasa malu, dan seimbangkanlah potensi diri anda dengan keberanian mengambil risiko belajar.selamat mencoba belajar biola. Semoga bermanfaat.

Minggu, 03 Januari 2010

Profile

Nama : Nugroho Jati Dwi Nur Laksono
Tempat, Tanggal lahir : Yogyakarta 10 Maret 1991
Alamat : Jalan Veteran 100 Warungboto Yogyakarta